Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Problem Susu Etawa di Bukit Menoreh

Senin, 24 September 2012 – 01:04 WIB
Problem Susu Etawa di Bukit Menoreh - JPNN.COM
 

Di tengah-tengah bursa itulah salon kambing dibuka. Pagi itu saya lihat banyak pemilik kambing yang antre: Ada yang ingin mempercantik tanduk kambingnya, ada pula yang ingin memotongkan kuku kambing mereka. 

 

Dari segi penyakit pun, hanya satu yang ditakutkan: kanker payudara. Karena itu, peternak harus rajin meraba-raba payudara kambing mereka. Begitu payudara itu terasa lebih panas dari suhu tangan yang meraba, haruslah segera disuntik. Kalau tidak, payudara itu akan mengeras, membiru, dan tidak sampai seminggu kambing akan mati.

 

Apalagi, dalam setiap lomba, keindahan payudara termasuk yang dinilai. Kian indah payudaranya, kian mahal harga jualnya. 

 

Tapi, yang paling menentukan adalah kemampuannya memproduksi anak. Untuk itu, peternak harus hafal kapan kambingnya mulai berahi. Itu bisa dilihat dari kemaluannya yang memerah atau kondisinya yang sepanjang malam gelisah, tidak mau tidur, dan terus mengembik. Kalau sudah begitu, peternak harus segera membawanya ke pejantan untuk dikawinkan. 

SUDAH terlalu malam ketika saya tiba di Sumowono, sebuah desa di gugusan Bukit Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah. Sudah terlalu gelap untuk bisa melihat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News