Produk Tekstil Indonesia Siap Menginvasi Afrika Selatan
Dua desainer Indonesia, Anita Gathmir dan Jessica Febiani, menampilkan karya-karya yang anggun dengan menonjolkan wastra Nusantara sebagai material dasarnya.
Anita Gathmir, pemilik jenama Puta Dino Kayangan, dengan bangga menampilkan koleksi berbahan dasar tenun Tidore yang diberi nama Motif Tuan Guru.
Sementara, Jessica Febiani, pemilik jenama Jessica Moretosee, menggunakan bahan dasar kain batik untuk koleksi-koleksi cantiknya yang diberi nama Act Globally-Love Locally.
Sebanyak 60 undangan yang mayoritas terdiri dari pembeli potensial dari berbagai perusahaan dan ritel terlihat menikmati koleksi-koleksi yang disuguhkan.
Kiba Bam dari TFG, perusahaan retail terbesar di Afrika Selatan, menyampaikan selamat kepada Indonesia atas penyelenggaraan Threads of Indonesia.
“KBRI Pretoria dengan TFG pernah berkolaborasi sebelumnya dan menghasilkan karya yang sukses. TFG akan menjajaki pembuatan batik yang berkelanjutan dengan produsen batik di Indonesia,” ujar Kiba.
Tahun lalu, KBRI Pretoria dan ITPC Johannesburg bersama dengan TFG membuat film fesyen bertajuk Stories of Hope yang menampilkan karya kolaboratif para desainer muda Indonesia dan Afrika Selatan yang secara kreatif menggabungkan kain batik dengan kain shweshwe khas Afrika Selatan.
Kegiatan ditutup dengan business matching yang dilaksanakan secara hybrid. Selain dua desainer yang hadir langsung di Cape Town, para pembeli juga bertemu dengan 29 produsen Indonesia lainnya secara virtual.