Produksi Kelapa Sawit Sumbang Sumber Devisa Rp 239 triliun
Bambang menegaskan percepatan penerapan sertifikasi ISPO sangat penting. Hal ini mengingat hingga saat ini kelapa sawit masih menjadi komoditas emas perkebunan. Kelapa sawit sebagai sumber devisa juga memberikan kontribusi yang sangat besar untuk pembangunan nasional.
“Faktanya, kelapa sawit juga sebagai penyedia lapangan kerja cukup banyak dan penyedia bahan pangan seperti minyak goreng, mentega dan shortening. Kemudian sebagai bahan baku energi nabati, sebagai pendorong pengembangan wilayah dan menjamin keseimbangan pelestarian lingkungan,” kata dia.
Karena itu, untuk menjamin dan meningkatkan produksi kelapa sawit, Bambang menyebutkan Kementan saat ini tengah fokus juga memperbaiki kebun kelapa sawit rakyat yang luas totalnya 20.780 ha yakni melalui program replanting. Pelaksanaan replanting perdana akan dilakukan di awal September 2017 ini, yakni di daerah Musi, Banyuasin, Sumatera Selatan.
“Pelaksana replanting ini kami harapkan benar-benar memperbaiki kelapa sawit rakyat. Saya mohon dukungan pelaku industri kelapa sawit sekiranya alokasi dan khususnya untuk replanting melalui BPDP Sawit agar petani sawit mengawal petani disekitarnya supaya bisa melaksanakan replanting secara swadaya sehingga benar-benar memberikan kesejahteraan untuk teman-teman petani. Ini merupakan salah satu tekad kita wujudkan nawacita,” tandasnya.
Hadir pada kegiatan ini yakni Ketua Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit, Dono Boestami, Ketua Dewan Pengawas BPDP Sawit, Rusman Heriawan, Mantan Dirjen Perkebunan Akmad Manggabarani dan Gamal Nasir, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Derom Bangun dan para pelaku usaha sawit.(jpnn)