Baik Akbar, Ino, Suprapto dan pembuat tempe lainnya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan menormalkan kembali harga. Mereka hanya orang kecil yang tak memiliki sumber panghasilan lain. "Anak kami butuh sekolah dan makan. Kalau kami sudah tidak berproduksi lagi, dari mana kami dapat penghasilan," kata salah seorang pekerja pembuat tahu, Saproni. (iad/pap)
MAKASSAR - Pembuat tahu dan tempe di Kampung Karang Anyer merasa terpukul dengan terus meningkatnya harga kedelai. Bahkan sebagian besar dari mereka