Prof Ojat Mengajak PMI di Korsel Kuliah di Universitas Terbuka, Akses Diperluas
Dengan daya jangkau yang luas yang didukung 39 Kantor UPBJJ-UT dan 1 Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri, UT sangat optimistis mampu memperlebar sayap di luar negeri.
Dengan demikian, para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dapat bekerja sambil kuliah. Harapannya, jumlah mahasiswa UT di luar negeri makin tersebar melebihi kondisi pada 2021 (berada di 45 negara dan 91 kota di mancanegara).
Prof Ojat mengungkap saat ini mahasiswa UT di luar negeri mencapai 2.603 orang dan sebanyak 173 mahasiswanya berada di Korea Selatan. Jumlah itu dinilai masih sangat kecil bila dibandingkan data PMI yang berada di Korsel.
"Saya mengajak mahasiswa UT Korsel yang sudah Iulus dan mendapat kesempatan diwisuda hari ini bisa mengajak teman-teman sesama PMI untuk kuliah di UT," pinta Prof Ojat.
Komitmen UT memberi akses bagi PMI untuk melanjutkan pendidikan tinggi dibuktikan dengan ditekennya Kesepahaman Bersama antara Kemenaker dan Universitas Terbuka tentang Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Ketenagakerjaan pada 28 Juni 2022.
Selain itu, UT juga telah menandatangani PKS dengan BP2MI. Itu dilakukan UT demi meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan para PMI.
Diharapkan saat kembali ke Indonesia, para PMI memiliki kompetensi unggul yang dapat berkontribusi dalam menyiapkan generasi bangsa 2045 di daerah masing-masing.
BP2MI juga memberikan dukungan kepada para PMI yang berada di mancanegara untuk mengikuti kuliah di UT di tengah kesibukan mereka bekerja.