Prof Sahetapy: Bongkar Keuangan yang Dikelola Rektor
Senin, 11 Maret 2013 – 01:45 WIB
Sang penulis buku putih Eben Ezer Siadari menyatakan konflik Trisaksi itu sebetulnya adalah bagaimana seorang pemilik dikudeta oleh eksekutifnya. Juga bercerita tentang bagaimana cara Thobby Mutis mengakali hukum dan Yayasan Trisakti agar tetap bisa menjadi rektor. "Penghargaan terhadap suatu negara adalah penghargaan terhadap hak milik, kalau itu dianalogikan kasus trisakti ini, saya kira adalah tidak adanya penghargaan terhadap hak milik ini. Saya kira ini bisa menjalar kepada yayasan-yayasan lain dan itu akan menjadi penghambat kemajuan pendidikan di Indonesia," ujarnya.
Sedangkan, Ketua Dewan Pembina Yayasan Trisakti Harry Tjan Silalahi menyatakan kehadiran buku putih ini bukan hanya untuk Trisakti namun untuk Indonesia. "Buku ini adalah wajah hukum kita. Kita harusnya malu kalau membaca buku ini. Namun saya yakin bahwa pada akhirnya kebenaran pasti akan tetap menang,” ujarnya.
Seperti diketahui meskipun Yayasan Trisakti sudah mengantongi keputusan yang tetap dari MA yang meminta agar Thoby Mutis (TM) cs keluar dari Usakti, namun eksekusi tidak pernah bisa ditegakkan. Bahkan TM melakukan manuver-manuver yang bernada pembohongan publik, seperti Usakti akan menjadi negeri. Selain itu, TM mengadu domba antara Yayasan Trisakti dan civitas academika sehingga terkesan Yayasan Trisakti ingin menguasai universitas. Dalam keputusannya MA sebenarnya mengusir TM cs agar tidak lagi beraktivitas di Usakti. (Esy/jpnn)