Profesor Sagaf: Idulfitri Jadi Perekat Persatuan Umat Beragama
jpnn.com, PALU - Khatib Idulfitri 1444 Hijriah di Lapangan Vatulemo Palu, Sulawesi Tengah, Profesor Sagaf Pettalongi mengajak kepada umat Islam menjadikan momentum Idulfitri sebagai perekat persatuan dan kesatuan umat beragama.
"Dengan menghargai perbedaan antara satu dengan yang lainnya,” ucap Sagaf Pettalongi, dalam khotbah Idulfitri 1444 Hijriah, di Palu, Sabtu (22/4).
Menurut Sagaf, sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa membutuhkan orang lain, dan seseorang tidak akan dapat hidup hanya dengan seorang diri.
"Oleh karena itu, harus ada sifat dan sikap untuk saling bahu membahu, bergotong royong dan saling memberi sehingga jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dapat ditiadakan," ujar Sagaf yang merupakan Rektor UIN Datokarama Palu.
Islam, kata dia, sesungguhnya agama yang sangat menghargai perbedaan dan keragaman sosial, keadilan, dan kehidupan yang damai.
Dia menerangkan konsepsi kerukunan hidup antarumat beragama yang diterapkan Islam dalam wujud toleransi sosial yang aman dan damai, telah dibuktikan ketika Islam menduduki kekuasaan dunia berabad-abad lamanya, toleransi sosial terhadap masyarakat non-muslim sangat diperhatikan oleh pemerintahan Islam.
Sikap toleran yang diajarkan Islam, ujar dia, bukan hanya umat Islam berada di suatu negeri dalam kedudukan minoritas, tetapi pada posisi mayoritas sekalipun, Islam mendidik umatnya agar tetap toleran.
"Konsepsi Islam tentang ummatan wahidah telah telah memberi pemaknaan bahwa rahmat Allah tidak hanya untuk manusia yang beriman saja," ucapnya.