Profesor Zainul: Konsep Perdamaian Model NU yang Ditawarkan Gus Yahya Sudah Tepat
Dai menilai Gus Yahya sebagai perwakilan tokoh Muslim Indonesia pada level dunia untuk menawarkan konsep perdamaian model NU di dunia internasional.
“Saya kira di NU ini yang diharapkan adalah Yahya Staquf karena enggak ada lagi sekarang siapa yang diharapkan, tokoh muslim Indonesia pada level dunia dalam melanjutkan perjuangan Gus Dur dulu di Israel, Amerika mengampanyekan perdamaian dunia,” ungkap Zainul.
Menurut Zainul, model perdamaian global ala NU yang ditawarkan Gus Yahya akan mudah diterima oleh dunia. Pertama, dilihat dari segi spirit dan nilai-nilai yang jadi fondasi model itu bersifat universal yakni berbasis pada nilai Islam yang “rahmatan lil ‘alamin”.
Kedua, sosok Gus Yahya sendiri yang memiliki reputasi tidak hanya tingkat nasional tapi internasional dalam mengadvokasi perdamaian dunia.
Meski pada implementasinya tidak mudah dan butuh kesepakatan bersama dunia internasional, namun upaya yang dilakukan oleh Gus Yahya telah mendapatkan apresiasi pemimpin global.
“Yang itu kemudian ternyata diakui juga oleh elite di Amerika, itu implementasi dari Rahmatan Lil Alamin yang luar biasa menurut saya,” ucapnya.
Zainul berpendapat dewasa ini gagasan Gus Yahya banyak didengar oleh mayoritas kalangan anak muda muslim di Indonesia, terutama generasi muda Nahdliyyin, meskipun kurang mendapat tempat bagi kelompok konservatif.
“Kalau kelompok-kelompok konservatif ya enggak mau dengar Yahya Staquf, tetapi saya melihat komunitas anak-anak muslim dan anak-anak muda Nahdliyyin ya mereka mau mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Yahya Staquf,” kata Zainul.