Profil Rachmat Gobel: Utusan Khusus Presiden Jokowi, Kini Wakil Ketua DPR
Rachmat Gobel pun ditunjuk oleh Presiden RI periode 2014-2019 Joko Widodo sebagai menteri perdagangan. Rachmat saat itu mengisi posisi menteri dari kalangan non-partai. Walaupun demikian, Rachmat hanya mengisi posisi menteri selama setahun dari 27 Oktober 2014-12 Agustus 2015.
Pemberhentian Rachmat sebagai menteri tak membuat hubungannya dengan Presiden Jokowi terputus. Pasalnya pada 17 Januari 2017, Jokowi mengangkat Rachmat sebagai Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk Jepang. Selama menjadi utusan khusus presiden, Rachmat menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Jepang, mulai dari kerja sama ekonomi sampai pertukaran budaya.
Sebelum menjadi utusan khusus presiden, Rachmat Gobel telah “bergerilya” ke dunia politik dengan menjadi kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pada 2016. Bahkan, pimpinan partai politik itu, Surya Paloh, langsung menunjuk Rachmat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Partai Nasdem.
Partai Nasdem pun mengusung Rachmat menjadi calon anggota DPR RI untuk periode 2019-2024 untuk daerah pemilihan di Gorontalo. Dalam pemilihan anggota dewan pada medio 2019, Rachmat pun terpilih sebagai anggota dewan dari Gorontalo bersama dua kandidat lainnya, Elnino M Husain dari Partai Gerindra dan Syahidah Rusli Habibie dari Partai Golkar.
Partai Nasdem ternyata memiliki rencana lebih untuk Rachmat Gobel. Dua hari sebelum pelantikan, Rachmat diusung oleh Partai Nasdem sebagai wakilnya di pucuk pimpinan DPR RI.
Bagi Surya Paloh, penunjukan Rachmat Gobel merupakan langkah yang mudah ditebak, karena dia diyakini sebagai kader dengan “paket lengkap” yang dapat diandalkan memperjuangkan kepentingan partai di lingkar pimpinan DPR RI. Tidak hanya itu, menurut Surya Paloh, Rachmat Gobel juga memiliki pribadi yang rendah hati, bersahaja serta berwawasan luas.
Tidak berlebihan bagi Surya Paloh memberi banyak pujian bagi Rachmat Gobel, karena masyarakat Gorontalo pun menganugerahi dia dengan gelar “Ti Bulilango Hunggia” atau berarti “Pemberi Cahaya Negeri”. (Antara/jpnn)