Program ATENSI Ditjen Rehsos Diganjar Apresiasi Karena Lampaui Target
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat menyebut bahwa perlu banyak terobosan yang efektif, efisien, dan keberlanjutan untuk menangani permasalahan sosial.
Terutama bagi kaum termarjinalkan seperti anak dan lansia terlantar, disabilitas, korban perdagangan manusia, maupun korban napza. Terobosan tersebut diwujudkan melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
“Yang disebutkan tadi merupakan permasalahan sosial yang tak mudah penyelesaiannya. Jadi bukan sekadar diberikan bantuan sosial, karena mereka mengalami masalah psikologis sosial atau disfungsi sosial,” ujar Harry dalam Rapat Koordinasi Nasional Evaluasi Program Rehabilitasi Sosial Tahun 2020 di Jakarta, Jumat (11/12).
Untuk itu, dibutuhkan penanganan sosial, pelayanan rehabilitasi sosial, dan kekhasan itu bakal ditonjolkan dalam program yang digulirkan.
Harry juga mengatakan bahwa pembangunan nasional di berbagai bidang telah membuka banyak kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk meningkatkan status sosial ekonomi menjadi lebih baik.
Namun pada kenyataannya, imbuh Harry, tidak semua warga negara mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
Salah satunya adalah kelompok Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang mempunyai hambatan, kesulitan atau gangguan yang dialami, membuat mereka tidak dapat melaksanakan fungsi sosial secara wajar.
Akibatnya, pemenuhan kebutuhan dan pemanfaatan peluang, baik secara perorangan, keluarga maupun komunitas, tidak dapat terpenuhi secara memadai.