Program JKN-KIS Berkembang Pesat, Bikin China & India Lirik Pola Jamkes di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Pakar asuransi kesehatan dari Universitas Indonesia Prof Budi Hidayat menilai kehadiran Program JKN-KIS membawa banyak dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Tidak hanya itu, menjelang tahun kesembilan, performa BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan Program JKN-KIS juga berkembang pesat hingga menarik perhatian mancanegara. Terlebih, Program JKN-KIS merupakan jaminan kesehatan sosial dengan jumlah peserta terbesar di dunia.
"Pelaksanaan Program JKN-KIS yang berkembang pesat ini bahkan membuat China dan India mulai melirik pola jaminan kesehatan di Indonesia,” kata Prof Budi dalam webinar Media Workshop “Menjaga Keberlangsungan Program JKN-KIS” yang diselenggarakan BPJS Kesehatan, Jumat (29/10).
Menurutnya, ada korelasi yang nyata antara Program JKN-KIS dengan laju pertumbuhan ekonomi, pencegahan kemiskinan akibat sakit.
"Akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan dan status kesehatan pun membaik karena ada kesetaraan hak dalam mengakses layanan kesehatan," terangnya.
Prof Budi juga menjelaskan dengan keadaan saat ini, jika tetap mengikuti tarif pelayanan kesehatan dan iuran yang ditetapkan pemerintah, kondisi surplus Dana Jaminan Sosial (DJS) diproyeksikan terjaga hingga 2024.
Meski demikian, untuk menjaga kesinambungan pendanaan finansial Program JKN-KIS jangka panjang diperlukan empat solusi sistemik yang bisa diimplementasikan pemerintah, BPJS Kesehatan, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Empat solusi sistem yang dimaksudkan tersebut, yaitu dengan mengontrol utilisasi abnormal, melakukan rasionalisasi tarif layanan, menetapkan iuran yang ideal, dan mengoptimalkan tata kelola kepesertaan.