Program KB Harus Jadi Gerakan Seluruh Kalangan Masyarakat
Di sisi lain, Panglima TNI mengatakan menyelesaikan masalah kependudukan di Indonesia hingga saat ini belum tercapainya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, dimana kebutuhan pangan, energi dan perumahan serta lapangan kerja masih menjadi kekhawatiran bersama.
“Untuk menangani masalah itu, Pemerintah berupaya sekuat tenaga dengan berbagai program kerja seperti penyiapan infrastruktur, termasuk peningkatan produksi hasil pertanian dan pengendalian jumlah penduduk melalui Program BKKBN,” ujarnya.
Menurut Marsekal Hadi, proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2035 diperkirakan mencapai 305,6 juta jiwa. Dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2035, yaitu 17 tahun dari sekarang, bukanlah waktu yang lama bagi perkembangan sebuah bangsa.
Karena itu, tidak boleh lengah dalam mengantisipasi dan menyiapkan daya dukung agar bonus demografi yang terjadi saat itu akan menjadi berkah bagi bangsa Indonesia, bukan sebaliknya malah menjadi masalah bagi bangsa dan negara.
“Kita harus mengarahkan investasi negara pada bidang-bidang kesehatan, pendidikan, penyediaan lapangan kerja serta keluarga berencana, khususnya pada pola asuh anak dalam keluarga dan mulai saat ini kita harus menjadikan penduduk sebagai obyek dan subyek pembangunan nasional, sehingga pembangunan yang dilaksanakan harus berwawasan kependudukan,” kata Panglima TNI.
Turut hadir pada acara tersebut, diantaranya Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, Pangkoopsau II Marsda TNI Fadjar Prasetyo, Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah dan Waasops Panglima TNI Marsma TNI Khairil Lubis.(fri/jpnn)