Promosi Mulai Bergeser ke Selling to The Point
Selain sebagai ajang mempromosikan Wonderful Indonesia, TTE Filipina 2017 diharapkan bisa menghasilkan transaksi bisnis paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan mancanegara skala besar ke Indonesia.
"Industri tour & travel, Industri atraksi wisata, hotel, resort, dan DMO akan intens melakukan promosi dan melakukan pertemuan bisnis dengan buyers/customers yang datang dari seluruh dunia. Ada potensi transaksi sejumlah 1220 pax dengan nilai Rp 1.440.000.000 di tiap event ini," ungkap I Gde Pitana.
Program acara Kemenpar antara lain B to C oleh industri pariwisata Indonesia, pelayanan informasi, pertunjukan kesenian di mini stage, games, digital interaktif (Virtual Reality 360), gift redemption, coffee corner, pr-ing activities, dan pendistribusian bahan-bahan promosi (booklet general information berbahasa Inggris, tourist map, calendar of event, dan souvenir).
"TTE Filipina 2017 merupakan tempat yang sangat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang sebelumnya fokus pada branding dan advertising karena merupakan pameran bersifat business to customer yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata Indonesia, terang I Gde Pitana.
"Promosi yang selama ini bertitik berat di branding dan advertising, mulai bergeser ke selling. Branding sudah dilakukan gencar di tahun pertama. Advertising digeber tahun kedua. Tahun ketiga sudah harus selling to the point," tambahnya.
Tiga poin penting yakni Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata menjadi pegangan Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 top destinasi sebagai Bali Baru.
Di antaranya Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.
Untuk 2017, pemerintah sudah mematok target kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13 persen. Sementara devisa yang dihasilkan sebesar Rp 200 triliun.