Prostitusi Terselubung Rumah Dijual, Tamu Dipandu Lewat Samping
jpnn.com, SURABAYA - Modus prostitusi terselubung rumah dijual di kawasan Moronoseneng, Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Jawa Timur sangat rapi. Rumah ini didesain, seolah-olah tidak ada penghuninya.
Sepintas, rumah itu terkesan tidak terpakai. Rumah dengan cat merah ini tampak sepi. Kondisinya pun tidak terurus dan tampak kumuh.
Banyak rumput liar dibiarkan tumbuh di sekitar rumah. Semua jendela juga tampak ditutup gorden dengan kondisi pintu terkunci.
Berdasarkan pengamatan Radar Surabaya (Jawa Pos Group) di samping rumah, terdapat sebuah pintu kecil. Itu pun, pintu masih ditutupi dengan gerobak makanan siap saji.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga mengatakan, pemilik rumah juga menempelkan keterangan di atas kertas putih yang ditempel di kaca depan rumah bahwa Rumah Dijual.
Namun usaha kerja keras, polisi kembali mendapati satu rumah yang masih nekat membuka praktik prostitusi terselubung. Bahkan, rumah bekas wisma di Jalan Sememi gang I itu dihuni oleh 12 pekerja seks komersial (PSK) yang didatangkan dari beberapa daerah di Jawa Timur. Mereka disiapkan untuk melayani tamu lelaki hidung belang.
Shinto menjelaskan bahwa modus prostitusi ini memang cukup rapi. Sebab, mucikari mendesain rumahnya seperti rumah tidak terpakai. Bahkan, dia menempelkan keterangan di atas kertas putih yang ditempel di kaca depan rumah bahwa “Rumah Dijual.”
Namun ketika ada pelanggan atau lelaki hidung belang yang mencari layanan seks, mereka langsung mengajaknya masuk rumah lewat pintu samping yang dikamuflase dengan gerobak makanan siap saji.