Provinsi Jateng Raih Penghargaan dari Badan Siber dan Sandi Negara
Adapun untuk membenahi persoalan sumber daya manusia, BSSN secara terus menerus menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan secara periodik. Kegiatan itu diperuntukkan untuk seluruh instansi pemerintah, kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah. “Ditingkatkan kualitas sumber daya manusia. Ini yang paling penting,” ujar Syahrul.
Dalam sambutannya, Syahrul menuturkan, Revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan peluang bagi pemerintah untuk melakukan inovasi pembangunan aparatur negara melalui penerapan SistemPemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-government. Yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan TIK untuk memberikan layanan kepada instansi pemerintah, aparatur sipil negara, pelaku bisnis, masyarakat dan pihak-pihak lainnya.
SPBE merupakan upaya berkesinambungan dalam pembangunan aparatur negara untuk mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Pada akhir tahun 2025 diharapkan pemerintah sudah berhasil mencapai keterpaduan dan keterhubungan SPBE baik di dalam dan antar instansi pusat dan pemerintah daerah.
Riena mengatakan usai Jateng mendapatkan penghargaan, Pemprov Jateng bertekad untuk mempertahankannya. Dia menjelaskan untuk pengamanan sekuriti siber di masing-masing SKPD di Jateng memang telah memiliki tim Computer Security Incident Response Team(Gov-CSIRT). Termasuk di kabupaten dan kota.
“Harus kita support, bagaimana memberikan mitigasi kepada mereka agar ketika berselancar di dunia maya, keamanan sibernya juga harus diperhatikan. Karena itu kita sudah masuk revolusi industri,” kata Riena. (flo/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: