Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Provinsi Riau: Sejarah dan Potensi Bumi Lancang Kuning

Selasa, 19 Agustus 2014 – 14:30 WIB
Provinsi Riau: Sejarah dan Potensi Bumi Lancang Kuning - JPNN.COM
Gubernur Riau Anas Maamun menjadi inspektur upacara peringatan HUT Republik Indonesia di halaman kantor Gubernur Riau. Foto: ist

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 256/M/1958, pada 5 Maret 1958 dilakukan pelantikan Gubernur KDH Provinsi Riau pertama saat itu, SM Amin di Tanjungpinang. Maka resmilah terbentuk daerah Swatantra Tingkat I Provinsi Riau, dengan pembagian 5 wilayah daerah, yakni Bengkalis, Kampar, Indragiri, Kepulauan Riau dan Kotapraja Pekanbaru.

Seiring dengan jalannya reformasi, terjadi perubahan secara administratif di Provinsi Riau. Setelah berlakunya pelaksanaan otonomi daerah, muncul daerah-daerah baru di Indonesia. Dari 27 Provinsi menjadi 32 Provinsi. Tidak terkecuali Provinsi Riau, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2004 Kepulauan Riau resmi menjadi provinsi ke-32 di Indonesia, itu berarti Provinsi Riau yang dulunya terdiri dari 16 Kabupaten/Kota sekarang menjadi 12 Kabupaten/Kota.

 

Potensi Provinsi Riau

 

Di usianya yang kini mencapai 57 tahun, Provinsi Riau menjelma menjadi salah satu provinsi kaya di Nusantara. Hampir semua kekayaan alam dimiliki provinsi ini. Di dalam perut buminya terkandung minyak bumi, batubara, emas, timah dan bahan tambang lainnya. Sementara di atasnya terhampar kekayaan hutan, perkebunan dan pertanian dalam arti luas.

Pertambangan umum berdenyut relatif pesat, ditandai dengan banyaknya perusahaan yang ikut andil bergerak di bidang ini. Mereka seolah berlomba mengeruk isi perut bumi Riau, mulai dari menggali pasir laut, granit, bauksit, timah, emas, batu bara, gambut, pasir kuarsa sampai andesit.

Di samping minyak dan gas timah juga merupakan hasil tambang Riau. Konstribusi sektor pertambangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau mencapai Rp.57.927.709,65,- atau sekitar 41,68 %. Karena itu, sektor pertambangan menjadi andalan provinsi dalam memperkokoh perekonomiannya.

BERMULA dari tahun 1514, sebuah ekspedisi militer Portugis menelusuri sungai-sungai di kawasan Indonesia barat. Tujuan pelayaran mereka untuk mencari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close