Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Provinsi Riau: Sejarah dan Potensi Bumi Lancang Kuning

Selasa, 19 Agustus 2014 – 14:30 WIB
Provinsi Riau: Sejarah dan Potensi Bumi Lancang Kuning - JPNN.COM
Gubernur Riau Anas Maamun menjadi inspektur upacara peringatan HUT Republik Indonesia di halaman kantor Gubernur Riau. Foto: ist

 

Momentum Kebangkitan

 

Pada HUT Provinsi Riau ke 57, tema yang diangkat mewakili semangat segenap komponen anak negeri ini. Yakni menjadikan momentum tersebut untuk mewujudkan Provinsi Riau yang maju, sejahtera dan berdaya saing tinggi. Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Riau, H Annas Maamun dengan mengajak agar seluruh komponen masyarakat, turut bahu membahu dan menyatukan langkah membangun negeri Lancang Kuning.

Di bawah kepemimpinan Gubri H Annas Maamun dan Wagubri H Arsyadjuliandi Rachman, sudah disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2014-2019. Adapun visi RPJMD kali ini adalah: Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja serta pemantapan aparatur.

Provinsi Riau: Sejarah dan Potensi Bumi Lancang Kuning

Untuk mewujudkan visi tersebut, dibuatlah program unggulan, antara lain: Pertama, membangun jaringan irigasi sepanjang 608 km sampai 2018. Kedua, memenuhi cakupan layanan air bersih dan ketersediaan listrik pedesaan. Ketiga, membangun sekolah kejuruan dan sekolah terpadu/boarding school di masing-masing kabupaten/kota. Keempat, memberikan beasiswa S1 bagi guru SD dan SMP sebanyak 400 orang serta memberikan beasiswa S2 bagi guru SMA dan SMK sebanyak 400 orang.

Kelima, memberikan dukungan bantuan siswa miskin (BSM) SMA dan SMK sebanyak 3.060 orang. Keenam, meningkatkan kelengkapan puskesmas dan sarana alat kesehatan. Ketujuh, pembangunan rumah layak huni sebanyak 18.428 unit serta pengembangan pekarangan produktif rumah layak huni. Kedelapan, penguatan usaha ekonomi masyarakat. Kesembilan, peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa dan kelurahan. Kesepuluh, pengembangan pusat-pusat budaya Melayu melalui pembangunan gedung seni dan pusat warga (civic centre) serta ruang terbuka hijau.

BERMULA dari tahun 1514, sebuah ekspedisi militer Portugis menelusuri sungai-sungai di kawasan Indonesia barat. Tujuan pelayaran mereka untuk mencari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close