Proyek Jalan Tol Bikin Bupati Batang Geram
jpnn.com, BATANG - Bupati Batang, Jateng, H.Wihaji geram lantaran merasa tidak pernah dimintai pendapatnya oleh penggarap proyek jalan tol.
Ia menganggap pihak penggarap proyek cukup kaku dalam memberikan kebijakannya.
Terlebih menurutnya, selama ini pihak penggarap proyek tidak pernah melibatkan pemerintah daerah dan tidak mengedepankan kepentingan masyarakat sekitarnya.
Kegeraman Bupati ditambah atas sikap pengelola proyek tol yang kukuh dengan pendiriannya, bahwa mereka tidak bisa mengubah rancangan proyek jalur tol. Sehingga pengerjaan proyek akan dilakukan sesuai dengan rencana awal dari pemerintah pusat.
"Kami sudah berulang kali bertanya pada pihak tol tetapi jawabanya rest area dan exit tol tidak bisa diubah lagi, karena sudah ditentukan. Di dunia ini menurut saya hanya ada dua yang tidak bisa diubah yaitu Alquran dan Hadits. Kalau masih dipersulit, maka kita akan berjuang dengan cara kita sendiri, agar Batang diberi akses," kata Wihaji dengan geram.
Ia mengatakan dirinya dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan resmi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pejabat pusat terkait dengan kelangsungan pembangunan Kabupaten Batang agar rest area dapat terkoneksi dengan kawasan wisata.
"Kami minta adanya rest area baru yang terkoneksi dengan wisata dan tambahan exit tol. Melalui rest area tersebut akan sangat bagus dalam perkembangan bisnis dan memamerkan produk usaha pengrajin daerah setempat," katanya.
Disebutkan Wihaji, pemerintah daerah meminta agar dua exit tol itu ditempatkan di Kandeman dan di Plelen Kecamatan Gringsing.