Proyeksi Defisit APBN 2021 Dekati Rp 1.000 Triliun, Mbak Puan Ingatkan Pemerintah soal Utang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani menyatakan bahwa parlemen akan mencermati Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2021 usulan pemerintah.
Puan menjelaskan, pemerintah melalui RUU APBN 2021 yang mengusung tema Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi memproyeksikan pendapatan negara pada tahun depan sebesar Rp 1.776,4 triliun, sedangkan belanja negara Rp 2.747,5 triliun.
Perbedaan proyeksi tentang pendapatan dan belkanja negara itu memunculkan defisit yang mendekati Rp 1.000 triliun.
“Defisit anggaran diperkirakan mencapai Rp 971,2 triliun atau setara 5,5 persen dari PDB (produk domestik bruto, red)," kata Puan dalam pidato di Sidang Paripurna DPR, Selasa (1/9).
Menurutnya, perlu adanya antisipasi fiskal untuk mengatasi defisit APBN impak ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Mengutip keterangan pemerintah, Puan menyebut defisit itu akan dibiayai dengan utang.
Namun, Puan mengingatkan pemerintah memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan berhati-hati dalam berutang. “Dengan beban utang yang makin besar, maka pemerintah wajib memastikan bahwa belanja negara benar-benar efektif dan berkualitas,” kata Puan.
Lebih lanjut Puan menjelaskan perkembangan APBN dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Ia mencontohkan, APBN pada 2000 sebesar Rp 233 triliun.
Sementara APBN 2021 diperkirakan mencapai Rp 2.700 triliun atau meningkat 12 kali lebih besar ketimbang dua dasawarsa silam.