PSI Ajak Mahasiswa Perangi Radikalisme di Kampus
jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menginginkan mahasiswa bertindak lebih aktif mencegah penyebaran arus radikalisme di lingkungan kampus. Pasalnya, mereka yang paling mengetahui kondisi sosial kampus.
“Mahasiswa tidak bisa tinggal diam kalau menemukan adanya indikasi radikalisme di kampusnya. Mereka harus bertindak,” kata juru bicara PSI Dara A. Kesuma Nasution, Selasa (5/6).
Pernyataan Dara, ini menanggapi data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang menunjukkan bahwa tujuh universitas negeri ternama telah terpapar radikalisme.
Tujuh universitas ternama tersebut adalah: Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Airlangga, dan Universitas Brawijaya.
Dara khawatir pengaruh radikalisme itu sudah semakin meluas melampaui apa yang dinyatakan BNPT. “Sebagai contoh, di Universitas Riau, juga ditemukan ada markas gerakan teror oleh para mahasiswa dan alumni,” ujar Dara.
“Saya khawatir yang sudah terpapar radikalisme juga mencakup banyak perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi swasta, di daerah-daerah lain,” tambah dia.
Namun, dia meminta mahasiswa menggunakan pendekatan halus dalam melawan radikalisme. Mereka yang sudah terpapar harus didekati dan diberi pemahaman.
“Mereka yang terkena terpaan radikalisme jangan justru dimusuhi dan dijauhi, karena kalau dibiarkan sendirian mereka justru akan semakin jauh terjebak dalam pusaran radikalisme tersebut,” ujar Dara.