PSSI Fokus Lakukan Pembinaan Usia Dini, Langkah Erick Thohir Dapat Pujian
Riyandi meyakini jika PSSI benar-benar konsen terhadap pembinaan usia dini dari sekarang maka 5 sampai 10 tahun ke depan akan muncul pemain-pemain muda terbaik dan PSSI tidak lagi menggunakan pemain naturalisasi untuk meraih prestasi.
“5 sampai 10 tahun ke depan kita tidak perlu lagi menggunakan pemain naturalisasi, bukannya kemudian kami mendeskriminasi itu, tetapi kita ingin yakin dan percaya bahwa masih banyak nanti akan lahir mungkin Kurniawan Dwi Julianto baru dengan segala talentanya yang akan membawa harum bangsa ini. Ssaya pikir itu,” ujar Riyandi.
Lebih jauh Riyandi mengatakan langkah serius Erick Thohir ini juga harus didukung dengan fasilitas seperti lapangan hingga bola.
Pasalnya, jika keinginan ini tidak disertakan dengan bantuan fasilitas-fasilitas seperti itu maka akan sulit juga menciptakan atau melahirkan pemain-pemain bertalenta ke depan.
“Jadi, apa yang menjadi kendala selama ini yang harus dipenuhi PSSI dari kacamata saya sebagai Dirut SSB Persindra, pertama adalah faktor dukungan fasilitas paling sederhana adalah kita butuh lapangan. Kita butuh tiang gawang bahkan lebih kita butuh ratusan bola, kita butuh fasilitas sewajarnya, sebaik-baiknya, sesederhananya sekalipun untuk kami di kabupaten,” ucapnya.
Menurut dia, tidak mungkin lahir seorang pemain nasional jika kemudian dia tidak tumbuh bagus dan besar di kabupatennya.
“Jadi, Pak Erick Thohir tolong kalau bisa gerilyalah dari kabupaten ke kabupaten, tidak cukup di Asprov saja, Indonesia ini besar,” ujar Riyandi.
Riyandi mengakui untuk Provinsi Jawa Barat sendiri ada ribuan SSB yang membutuhkan perhatian PSSI, baik pelatih berlisensi hingga kebutuhan fasilitas.