PSTI Curiga Ada Agenda Terselubung di Balik Mundurnya Jadwal KLB PSSI
Surat PSSI tersebut juga disebut Ratu Tisha untuk menindaklanjuti surat PSSI bernomor 1486/AGB/244/V-2019 tertanggal 2 Mei 2019 perihal “Sirkular Komite Eksekutif PSSI” yang memutuskan KLB dengan empat agenda tersebut akan digelar pada 27 Juli 2019.
Sesuai Pasal 30 ayat (3) Statuta PSSI, tulis Ratu Tisha dalam suratnya, undangan dan materi kongres akan disampaikan kepada anggota 4 minggu sebelum tanggal KLB.
Ratu Tisha berdalih, saat ini revisi Statuta PSSI dan Kode Pemilihan PSSI masih dalam proses finalisasi. Penundaan tersebut, menurut Ratu Tisha, didasarkan atas permintaan FIFA melalui surat bernomor SG/nak/Ini tertanggal 8 Juni 2019 perihal “PSSI Statutes Revision” yang ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA Fatma Samoura, dan diterima PSSI pada 10 Juni 2019.
Pengunduran jadwal KLB tersebut, tegas Indro, jelas merupakan upaya PSSI untuk konsolidasi internal dan memasukkan hidden agenda serta orang-orang kepercayaan PSSI ke dalam KP dan KBP, sehingga pada KLB pemilihan Komite Eksekutif PSSI nanti, mereka tinggal ketok palu. “KLB pun akan menjadi milik dan dikendalikan sepenuhnya oleh rezim PSSI saat ini,” cetusnya.
Baca: Ini Alasan Prabowo Minta Pendukungnya Tidak Perlu Datang ke Gedung MK
Seharusnya, kata Indro, revisi Statuta PSSI dan Kode Pemilihan PSSI justru untuk memasukkan aturan yang melarang orang-orang bermasalah untuk kembali berkiprah di PSSI, bukan justru terindikasi untuk meloloskan mereka melalui upaya buying time tadi. Sebab itu, ia meminta semua pihak mengawasi upaya-upaya terselubung PSSI tersebut.
“Kita harus kawal dan awasi langkah-langkah terselubung PSSI,” jelasnya.
Di sisi lain, Indro juga mendesak Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) menuntaskan pemberantasan match fixing atau skandal pengaturan skor pertandingan di tubuh PSSI, agar potential suspect atau mereka yang berpotensi menjadi tersangka, tidak bisa berkiprah kembali di PSSI.