PT PAM Mineral Berhasil Catatkan Kenaikan Laba Operasional
"Kondisi tersebut disebabkan karena posisi nilai uang muka dan dibayar dimuka yang mengalami kenaikan dari Rp1,9 miliar menjadi Rp23,0 miliar," jelas Suhartono.
Secara keseluruhan NICL mencatatkan nilai total assetnya sebesar Rp89,7 atau lebih tinggi 7,7% dari laporan keuangan Inhouse.
Di sisi lain, NICL mencatatkan nilai utang sebesar Rp.82,9 miliar atau lebih tinggi sebesar 11,7% dari yang tercatat di posisi laporan keuangan in house 2020.
Peningkatan ini terjadi karena adanya peningkatan posisi utang jangka pendek yaitu sebesar 12,3% dari Rp69,8 miliar menjadi Rp78,4 miliar.
“Perseroan berkeyakinan kinerja operasional pada 2021 akan lebih meningkat dibandingkan dengan 2020. Selain itu kinerja operasional diperkuat oleh semakin meningkatnya harga nikel pada 2021 dibandingkan dengan 2020,” kata Suhartono.(chi/jpnn)