PT PP Targetkan PLTD Senayan Rampung Tahun Ini
jpnn.com, JAKARTA - PT PP (Persero) menghidupkan lagi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Senayan. BUMN tersebut menargetkan proyek ini rampung pada September 2019.
"Dengan total nilai proyek hampir mencapai Rp 1 triliun, proyek ini diharapkan selesai pada September 2019," kata Komisaris Utama PT PP (Persero) Tbk Andi Gani Nena Wea dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (12/4).
Sekadar informasi, PLTD Senayan sebenarnya dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno untuk kepentingan Asian Games ke-4. Mesin yang digunakan pada waktu itu berasal dari Rusia dengan kapasitas 16mw. Sayangnya setelah lebih dari 40 tahun beroperasi efisiensinya sudah menurun jauh jadi 6mw saja.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan listrik di Jakarta yang semakin meningkat khususnya dengan beroprasinya MRT di Jakarta, pada tahun 2017 PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya PT Indonesia Power membangun kembali PLTD Senayan dengan kapasitas 100 mw. Tujuan utamanya antara lain sebagai backup daya Sistem MRT pada saat terjadi listrik padam, penyedia daya blackstart PLTU Muara Karang & Tanjung Priok, dan sebagai backup daya objek vital di Senayan, seperti Gedung MPR, GBK dan SCBD.
Andi menyampaikan apresiasi kepada tim proyek atas kinerja yang sangat baik, di antaranya terkait K3L dan inovasi-inovasi yang dilakukan sehingga menjadi referensi Kementrian PUPR saat Sertifikasi Ahli Madya K3 Konstruksi seluruh BUMN Karya dan PT PLN. Dia berpesan agar terus melakukan hal yang sama hingga proyek ini selesai.
"Tantangan berat Proyek ini ada pada mesin dari Wartsila Finlandia dengan total berat mencapai 320 Ton dan tinggi 7,20 meter yang dikirim dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju area site Senayan," ujar dia.
Sedangkan, lanjut Andi, di Jakarta sendiri tidak ada Jembatan atau Flyover yang mampu menahan beban sebesar itu dan akan menemui hambatan lainnya karena mesin lebih tinggi dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) maupun Underpass.
"Solusinya yang dilakukan tim proyek PLTD Senayan ialah dengan melakukan Dismantle pada Engine menjadi 5 bagian terpisah dan kemudian dilakukan re-assembly di site Senayan," katanya.