Puji Prabowo dan Airlangga, Zulhas: Insyaallah, Satu di Bawah Komando Pak Presiden
Dalam pidatonya, Zul juga mengatakan, PAN sudah dua periode pemilu mendukung Prabowo sebagai capres.
“Pak Prabowo, terima kasih Pak. Saya deg-degan, jangan sampai Pak Prabowo tidak hadir. Pak Presiden, saya dan Pak Prabowo sudah 10 tahun dukung Pak. Pak Muzani, mana Pak Muzani. Pak Hatta ada Pak, masih ada Pak. Pak Prabowo jadi Menteri Pak Jokowi, masak saya enggak. Pak Prabowo tidak diragukan Pak, berjuang tak kenalan lelah untuk NKRI.”
“Oleh Karena itu, tadi bisik-bisik, tuntaskan dong. Saya bilang, siap. Saya kan panglima lapangan. Tergantung panglima tertinggi, Pak Jokowi,” ujar Zul lagi.
Usai pertemuan, Prabowo membocorkan, ada kesepakatan. Menurut dia, antara KIR dan KIB memiliki frekuensi yang sama.
“Ada. Ternyata ada (kesepakatan). Jadi kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan dan kalau dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, Pak Cak Imin ya, kita sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang,” ujar dia.
Prabowo kemudian bicara tentang tantangan yang harus dihadapi Indonesia ke depan. Termasuk sulitnya pembangunan, kondisi geopolitik, yang harus ditangani dengan baik.
“Jadi untuk ini kita butuh kerjasama yang solid, suatu frekuensi yang sama,” tegas Prabowo.
Namun demikian, Prabowo belum mau bicara kapan dua koalisi ini bakal bergabung. Menurut dia, perlu ada pembicaraan lebih lanjut.