Pukulan Besar bagi Persebaya Surabaya
jpnn.com, SURABAYA - Persebaya Surabaya terseok-seok di papan bawah klasemen sementara Liga 1 2018 dan harus bertarung menghindari zona merah. Dalam kondisi berat ini, Green Force -julukan Persebaya- malah kehilangan Robertino Pugliara hingga akhir musim.
Tekel kasar gelandang Borneo FC Wahyudi Hamisi dalam laga di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (13/10) membuat musim Pugliara berakhir. Akibat tekel itu, tulang kering kaki kiri Pugliara patah. Pemain 34 tahun itupun harus melakoni operasi untuk memulihkan kondisi cedera.
Dia segere menjalani operasi. Setelah operasi, proses recovery akan dilakukan. “Proses pemulihan pasca operasi membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan,” kata dokter tim Persebaya Pratama Wicaksana. Dengan kompetisi yang akan berakhir pada Desember nanti, praktis Pugliara hanya akan jadi penonton di sisa musim.
Kabar yang jelas tak mengenakan bagi pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman. Sebab, pemain yang akrab disapa Papito itu nyaris tak tergantikan di posisi gelandang serang.
Total, dia sudah tampil dalam 22 laga. Mencetak satu gol, tiga assist dan 27 umpan kunci. Jika tak cedera atau akumulasi, Papito selalu tampil.
Sejauh ini, Pugliara baru melewatkan tiga laga bersama Persebaya. Yakni saat imbang 1-1 kontra Sriwijaya FC (22/4), kalah 1-0 dari PSM Makassar (9/6) dan mempermalukan Mitra Kukar 4-1 (22/9). Nah, selama absen, ada dua pemain berbeda yang menggantikan posisi Pugliara.
Fandi Eko saat bersua Sriwijaya FC, serta dua laga digantikan Misbakus Solikin. Itu artinya, besar kemungkinan dua pemain inilah yang bakal menggantikan peran Pugliara hingga akhir musim. Diantaranya keduanya, Misbakus Solikin punya statistik yang lebih mentereng.
Pemain 26 tahun itu sudah tampil dalam 13 laga. Mencetak dua gol, dua assist dan 14 umpan kunci. “Stok (pemain) yang ada akan kami maksimalkan. Mudah-mudahan ke depan semua bisa diperbaiki,” kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu.