Pulang dari Tiongkok, Generasi Muda Golkar Ingin Punya Sekolah Parpol
”Ada penafsiran macam-macam karena yang mengundang partai komunis. Namun, harus disampaikan bahwa saat Tiongkok tidak seperti yang dibayangkan tahun 80-an,” katany.
Sekretaris Jenderal PP AMPG Andi Nursyam Halid menambahkan, pihaknya melihat CPC mampu memanfaatkan potensi sumber daya manusia dengan baik. Keberadaan sekolah politik menjadi penting dan mendasari AMPG untuk bisa mewujudkan konsep serupa.
”Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami akan luncurkan sekolah politik,” ujar Andi.
Menurut Andi, selain sekolah politik, hasil yang menonjol dalam kunjungan AMPG ke Tiongkok adalah dari sisi ekonomi. Ternyata, hasil perikanan dan pertanian Indonesia juga sampai ke Tiongkok.
Namun, prosesnya tidak langsung sampai kesana, melainkan melalui berbagai pelabuhan negara lain. ”Apa yang kami makan di sana ternyata dari Indonesia,” kata dia.
Menurut Andi, jika kerja sama langsung bisa dilakukan, maka Indonesia bisa mendapat keuntungan lebih besa. ”Kita jangan berpikir bagaimana membawa produk Tiongkok ke sini, tapi membawa produk kita ke Tiongkok,” tegasnya.
Sedangkan Wakil Sekjen Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Golkar Jerry Sambuaga menambahkan, kerja sama partainya dengan CPC memang sudah terjalin lama. Setidaknya, sudah lima kali CPC dan Partai Golkar saling mengundang untuk melakukan pertemuan.
Hal ini merupakan bagian dari pengembangan Partai Golkar untuk berkomunikasi di duniat internasional. ”Setiap tahun yang paling sering diundang adalah Partai Golkar,” kata Jerry.(bay)