Pulang Gali Kubur untuk Kakak, Tewas Kecelakaan
jpnn.com - MANADO - Nasib naas dialami Vence Diawang (51), warga Kelurahan Tongkaina Kecamatan Bunaken. Kembali dari menggali kubur untuk kakaknya yang meninggal, Vence menjemput ajal.
Ayah empat orang anak ini, Senin (13/1) kemarin, tewas setelah mobil yang ia tumpangi, menabrak pohon di ruas jalan Manado-Tongkaina, tepatnya di lingkungan I Kelurahan Tongkaina Kecamatan Bunaken, Manado.
Kejadiannya berawal ketika korban bersama 12 orang kerabatnya, pergi menggali kubur untuk kakaknya Vince Diawang yang meninggal dunia. Jenasah kakaknya sendiri disemayamkan di Kelurahan Molas Lingkungan V Kecamatan Bunaken (kampung Cempaka). Rencananya jenazah Vince akan dikebumikan di kampung halaman, Kelurahan Tongkaina.
Vence pun bersama kerabatnya yang lain (11 orang), pergi ke Tongkaina untuk menggali kubur. Vence dan 11 orang lainnya itu, menumpang mobil Daihatsu Grand Max pick up putih bernomor polisi DB 8046 AJ.
"Tidak ada perasaan apa-apa ketika pergi dari rumah," kata Ferdinan Masoara (28), salah satu korban.
Menurut Ferdinan, mereka pergi sejak pagi hari. Sebelum pergi, mereka sempat membuat tenda atau bangsal duka di rumah duka. Setelah itu mereka pergi dan tiba di lokasi pekuburan umum di Kelurahan Tongkaina.
Mereka menggali kubur sampai sore. Setelah kubur sudah siap, sekira pukul 16.00 Wita, Vence dan kerabatnya naik lagi di mobil untuk kembali ke Molas.
Simon Hariman (36), pengemudi Daihatsu Grand Max, melaju meninggalkan Tongkaina. Kecepatan kendaraan cukup tinggi. Baru sekira 5 menit dari lokasi pekuburan, Simon Hariman, yang diduga sudah berada dalam pengaruh miras, tidak bisa kendalikan kendaraannya.