Puluhan Dokter Terbaik se-Indonesia Dilatih Barrow Neurological Institute
Dia mengatakan, clipping sebenarnya sudah biasa dikerjakan di rumah-rumah sakit pendidikan di Indonesia, namun Kemenkes memiliki program untuk meningkatkan kemampuan ini kepada dokter-dokter bedah saraf di seluruh Indonesia.
Diharapkan sampai akhir 2024 ini semua provinsi sudah memiliki dokter bedah saraf dengan kemampuan bedah mikro.
dr. Muhammad Kusdiansah, Sp.BS, dokter bedah saraf dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional menjelaskan, operasi clipping adalah prosedur atau metode utama untuk mengatasi aneurisma otak. Aneurisma otak adalah suatu kondisi di mana terjadi pelebaran abnormal pada dinding pembuluh darah di otak.
"Bentuknya menyerupai balon yang menggembung keluar dari arteri. Kondisi ini bisa sangat berbahaya jika aneurisma tersebut pecah, karena dapat menyebabkan perdarahan di dalam otak yang berpotensi fatal," ungkapnya.
Aneurisma otak sering kali tidak menunjukkan gejala sampai terjadi pembesaran yang cukup signifikan atau pecah. Gejala yang mungkin muncul sebelum pecah termasuk sakit kepala parah, penglihatan kabur atau ganda, nyeri di sekitar mata, atau gangguan saraf lainnya.
"Jika aneurisma pecah, gejalanya bisa berupa sakit kepala tiba-tiba yang sangat hebat, mual, muntah, leher kaku, kehilangan kesadaran, atau bahkan kematian,” jelasnya.
Menurut data dari Brain Aneurysm Foundation, 1 dari 50 orang memiliki aneurisma yang belum pecah, setiap 18 menit 1 aneurysma pecah dan sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahun akibat aneurisma otak.
“Prosedur operasi clipping bertujuan menghentikan aliran darah ke aneurisma, sehingga mencegah pecahnya aneurisma di masa depan, atau pecah kembali setelah mengalami pendarahan otak," tambahnya.