Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Puluhan Ekor Sapi di Gorontalo Mati Diracun

Sabtu, 02 November 2024 – 17:57 WIB
Puluhan Ekor Sapi di Gorontalo Mati Diracun - JPNN.COM
Seekor sapi milik warga Desa Saripi Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo, diduga mati karena diracun. Foto: ANTARA/HO-warga Paguyaman

jpnn.com, GORONTALO - Sebanyak 50 ekor ternak sapi milik warga di Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo, Gorontalo, mati mendadak, Sabtu (2/11). Puluhan sapi tersebut diduga mati karena diracun oleh orang yang tidak dikenal.

Warga Paguyaman Aswin Pange di Gorontalo, Sabtu mengatakan beberapa tahun terakhir, jumlah sapi yang mati mendadak dan diduga diracun itu sudah mencapai lebih dari 50 ekor.

"Terakhir, lima hari yang lalu ada tiga ekor sapi lagi yang ditemukan sudah mati dan kuat dugaan kami, ada yang memberi racun," ucap Aswin.

Ia mengatakan kasus kematian ternak sapi secara mendadak di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Paguyaman ini, sudah berlangsung sejak tahun 2014, tetapi warga setempat belum mengetahui secara pasti apa penyebabnya.

Warga baru mengetahui sapi-sapi tersebut mati keracunan setelah menemukan sisa-sisa bahan kimia sejenis potasium sianida dari dalam isi perut bangkai sapi.

Bahkan kata dia, zat kimia tersebut juga ditemukan di dalam mulut sejumlah sapi yang masih sempat diselamatkan.

Dari temuan itulah, kata Aswin, warga yang ada di tiga wilayah yakni Desa Saripi, Desa Bongo Tua dan Mustika menyimpulkan bahwa hewan ternak mereka telah diberi makanan beracun oleh orang tidak dikenal, sehingga melaporkannya ke pemerintah desa dan kepolisian setempat.

Hingga saat ini kata dia, persoalan lain yang dihadapi masyarakat yaitu, pihak berwenang setempat belum bisa mengungkap fakta dibalik peristiwa tersebut.

Sebanyak 50 ekor ternak sapi milik warga di Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo, Gorontalo, mati mendadak, Sabtu (2/11).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News