Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Puluhan Tahun Diembargo, Iran Mampu Hasilkan Ribuan Peralatan Militer

Sabtu, 05 September 2020 – 22:05 WIB
Puluhan Tahun Diembargo, Iran Mampu Hasilkan Ribuan Peralatan Militer - JPNN.COM
Menteri Pertahanan Iran Brigjen Amir Hatami memegang senjata buatan negerinya pada pameran militer di Tehran. Foto: Tehran Times

jpnn.com, TEHRAN - Republik Islam Iran kembali memamerkan kemampuan industri militernya.

Meski menghadapi embargo internasional selama bertahun-tahun, Negeri Para Mullah itu mampu menghasilkan puluhan ribu peralatan militer dan suku cadang alutsistanya.

Menteri Pertahanan Iran Brigjen Amir Hatami menyatakan bahwa negerinya telah menghasilkan 38 ribu peralatan militer dan perangkat keras selama masa sanksi internasional.

Hatami menyatakan hal itu ketika membuka pameran militer di Tehran, Iran, Kamis (3/9). Menurutnya, musuh-musuh Iran telah melakukan berbagai upaya selama bertahun-tahun untuk mencegah industri pertahananNegeri Persia itu beroperasi.

“Kementerian Pertahanan, terlepas dari semua sanksi dan tekanan, sejauh ini berhasil membuat kemajuan besar dalam memproduksi bermacam peralatan,” ujar Hatami seperti diberitakan Tasnim News Agency.

Hatami menegaskan bahwa Iran mampu memproduksi lebih dari 38 ribu perlengkapan militer dan suku cadangnya itu secara mandiri. Artinya, Iran melakukannya tanpa bantuan negara lain.

Sejak kemenangan Revolusi Islam pada 1979, Iran langsung menghadapi sanksi ekonomi dan perdagangan yang dipelopori Amerika Serikat beserta sekutunya.

Namun dalam beberapa tahun terakhir justru Iran melakukan terobosan besar untuk industri pertahanannya. Embargo internasional memaksa Iran berdikari, termasuk di bidang militer.(TehranTimes/jpnn)

Menteri Pertahanan Iran Brigjen Amir Hatami menyatakan bahwa negerinya telah menghasilkan 38 ribu peralatan militer dan perangkat keras.

Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News