Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal
(Foto: Supplied)
Hanya dalam waktu dua hari, pasien tersebut mengalami radang paru-paru (pneumonia).
"Yang lain yang meninggal ada karena TB paru luas, gagal, gagal ginjal, diabetes melitus, riwayat penyakit jantung, bahkan HIV AIDS," katanya.
Menurutnya, berbagai informasi sudah disampaikan kepada masyarakat mengenai bahayanya virus tersebut, namun informasi itu oleh sebagian masyarakat masih tidak dianggap serius.
Dr Atok mengatakan sebagian masyarakat Indonesia masih "dableg", atau tidak mau memenuhi anjuran kesehatan.
Angka kasus tertinggi di Surabaya
Di provinsi Jawa Timur, kasus COVID-19 tertinggi sejauh ini menurut angka resmi dari pemerintah adalah di kota Surabaya.
Sampai hari Senin, di Surabaya ada 2.608 kasus, dengan 243 orang yang meninggal.