Punya Anak Bergizi Buruk Diberitakan, Annisa Diusir dari Kontrakan
jpnn.com - PEKANBARU - Sonya Mutiara Kholby (9), hanya bisa terkulai lemas. Tubuhnya kurus, hanya tinggal kulit pembalut tulang.
Berat badannya juga tak seberapa, hanya sekitar 9,4 kilo saja. Tubuhnya yang mungil, meringkih di ruang perawatan RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.
Ia ditemani sang Ibu, Annisa Erita (37). Pedagang jagung bakar ini tinggal di wilayah RT01/RW10 Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.
Dengan pengasilan yang tak seberapa, Annisa tak bisa membawa putrinya berobat. “Saya tak sanggup,” katanya pada Pekanbaru Pos (JPNN Group), Senin (27/4).
Kesedihan mendalam menyelimuti raut wajah ibu tiga anak ini. Sejak ditinggal pergi suaminya, ia harus banting tulang bekerja keras menghidupi anaknya. Ditambah lagi, mereka berteduh dari terik panas dan hujan, di sebuah rumah kontrakan sederhana.
Alasan inilah yang membuat ibu paruh baya ini lebih bertahan di rumah merawat anaknya. Karena keterbatasan biaya dan tekanan ekonomi keluarga.
Berkat bantuan pemerintah melalui Jamkesda, barulah ia bisa membawa anaknya berobat ke RSUD Arifin Achmad. “Saya berharap pemerintah dapat memperhatikan anak saya ini sampai sembuh. Karena saya sungguh tak mampu,” kata Annisa.
Di balik kebahagiaan bisa mendapatkan perawatan gratis, ada kisah sedih menimpa Annisa. Sejak mencuatnya informasi mengenai kondisi anaknya, tanggapan negatif justru datang dari aparat setempat. Tanpa mau menyebut nama, Annisa mengaku diusir dari lingkungan tempat tinggalnya saat ini.