Putin Tuding Hillary Clinton Provokator
Babak Baru Keretakan Hubungan AS-RusiaJumat, 09 Desember 2011 – 08:18 WIB
Kritik Putin itu menandai babak baru retaknya hubungan AS dan Rusia. Apalagi, pernyataan tersebut disampaikan bertepatan dengan peringatan ke-20 penandatanganan Kesepakatan Belovezh. Kesepakatan yang disahkan oleh Rusia, Ukraina, dan Belarusia pada 8 Desember 1991 tersebut menandai bubarnya Uni Soviet. Bersamaan dengan itu, berakhir pula Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet.
Kemarin Putin juga menyampaikan kekesalannya pada Clinton di hadapan partainya, All Russian Popular Front (ONF). Di depan para pendukungnya, pemimpin 59 tahun itu mengatakan bahwa sinyal positif Washington pada oposisi Rusia tersebut mengindikasikan ketakutan AS pada pemerintahannya. Karena itu, ungkap dia, Washington tak ingin Putin terus berkuasa.
"Kita adalah negara dengan kekuatan nuklir yang besar dan sampai sekarang pun kita masih bertahan pada posisi tersebut. Karena itu, rekan-rekan kita di luar sana gentar," katanya di depan massa OMF, kendaraan politik Putin, untuk kembali ke kursi presiden pada pemilu Maret nanti itu.