Putu BKSAP Berharap Sidang AIPA Menjadikan ASEAN Kekuatan Utama di Asia Pasifik
"Tentu kita juga harus melihat dan menghargai pendapat negara - negara asean lainnya,” ujar legislator asal Bali itu.
Dia menjelaskan bahwa five point consensus yang di?dorong penerapannya di Myanmar, pertama, tidak adanya kekerasan dan penghentian konflik. Kedua, agar semuanya kembali damai. Ketiga, adanya mediasi dari spe?c?ial envoy.
“Keempat, isu-isu yang berhubungan dengan human right atau kemanusiaan harus dijaga karena banyak pengungsi jangan sampai merugikan masyarakat yang tidak berdosa," ucapnya.
Terakhir, ASEAN mengirim utusan/envoy untuk mengawal proses demokratisasi di Myanmar. Poin-poin tersebut menjadi bagian dari konsensus yang ingin dicapai dalam sidang AIPA.
Selain itu, Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta juga akan membahas berbagai isu, seperti kesetaraan gender pada komite perempuan, keterlibatan pemuda pada komite kepemudaan, komite politik, ekonomi, sosial.
"Lalu, komite organisasi yang membahas berbagai isu internal AIPA, juga isu sawit, nikel, konflik Rusia - Ukraina, Myanmar, SDGs dan green economy," tambah politikus Demokrat tu.
Dia berharap sidang AIPA dapat menghasilkan resolusi-resolusi yang jika diimplementasikan bakal memberikan manfaat kepada seluruh rakyat Indonesia maupun anggota ASEAN lainnya.
"Ini adalah momentum Indonesia untuk menunjukkan leadershipnya di kawasan sebagai ketua AIPA maupun ASEAN. Kami tentu berharap sidang AIPA dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat untuk segenap masyarakat Indonesia," Pungkasnya.(fat/jpnn)