Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PWI Pusat

Oleh: Dahlan Iskan

Rabu, 24 Juli 2024 – 07:21 WIB
PWI Pusat - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Itu yang Hendry tidak bisa menerima. "Dasar pemecatannya pun sudah salah," tambahnya.

Yang menuduh ada penyelewengan itu rupanya punya dasar. Sebagian dana itu memang dikeluarkan untuk komisi bagi yang berjasa mendapatkan sponsor. Hendry mengakui itu, tetapi bukan penyelewengan.

Menurut Hendry, sejak tiga kepengurusan sebelumnya, sudah berlaku aturan itu. Ada SK-nya. Yakni siapa yang berjasa mendapatkan sponsor akan mendapat bagian.

Dari situlah muncul rumor soal cash back. Dan siapa saja yang menerimanya. Hendry memang tidak menerima tetapi dianggap harus bertanggung jawab.

Hendry adalah pensiunan jajaran redaksi Kompas. Kini dia memimpin media online Hello Indonesia. Di zaman ketua umum PWI Margiono, Hendry menjabat sekjen.

Hendry orang Karo. Marganya Bangun. Waktu kecil namanya Hendry Bangun --terinspirasi oleh kehebatan tokoh palang merah dunia asal Swiss, Hendry Dunant.

Dia pun dipanggil Hendrik. Waktu kelas tiga SD di Medan, di tengah nama Henry Bangun diberi singkatan "Ch": Henry Ch Bangun. Itu karena sekeluarganya menjadi mualaf. "Ch" adalah singkatan Chairuddin. Sebelum itu keluarga ini menganut agama adat.

Kalau tidak ada yang mengalah, heboh PWI ini masih akan panjang. Kecuali dewan penasihat turun tangan dengan full power. Ketuanya: Ilham Bintang. Dia bos besar media terkenal Cek Ricek. Dia dua kali menjabat ketua dewan kehormatan.

Saya sedih melihat yang terjadi di PWI Pusat --Persatuan Wartawan Indonesia --sekarang ini. Lebih sedih lagi karena saya tidak bisa menulis secara objektif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA