Rahmat 'Peypers' Hidayat, dari Belanda Menemui Ibu Kandung di Lamongan
Berkat Cerita Sukses Kawan Senasib di JogjaSelasa, 03 Agustus 2010 – 08:19 WIB
Sebelum ke Lamongan, mereka sudah mengunjungi Jogja dan Gunung Bromo. Mereka kemarin datang dari Surabaya mencarter mobil. Rahmat mengaku mulai mencari orang tua kandungnya sejak tiga tahun lalu. Niat itu berawal ketika dia melihat surat adopsi atas nama dirinya. Saat itu dia baru tahu kalau berasal dari Indonesia dengan nama ayah Suyono dan ibu, Siti Rofiah. "Sejak itu saya bertekad mencari orang tua kandung saya sampai ketemu," ujarnya.
Upayanya tersebut tidak mudah. Sebab, dia tidak tahu cara mencari ibunya di Indonesia. Tapi, upaya itu mendapat titik terang ketika mengetahui ada komunitas orang-orang Indonesia yang diadopsi warga Belanda. Anggota komunitas itu ternyata cukup banyak, hingga 3.000 orang. Lewat komunitas itu Rahmat bertemu sesama anak adopsi bernama Thomas yang berhasil bertemu orang tuanya di Jogja. Dari Thomas itu dia kemudian berkenalan dengan Rani dari Pekanbaru yang pernah membantu Thomas menemukan orang tuanya. "Dari Rani saya bisa menelusuri orang tua kandung saya dengan bekal surat adopsi," ungkapnya.
Menurut Siti Rofiah, Rahmat Hidayat merupakan anak pertamanya yang lahir pada 10 Desember 1977. Sejak lahir, anaknya itu mengalami cacat kaki kanan. Ketika berumur dua minggu atau pada 26 Desember 1977, dia dibawa pamannya ke Semarang untuk diobatkan. Tapi, setelah itu, dia tak kembali ke Lamongan lagi. Sebab, dia diadopsi warga Belanda secara resmi. Sejak itu keluarga Siti yang hidupnya pas-pasan melupakan keberadaan Rahmat.