Rahmat Shah, Dengan Kocek Sendiri Bikin Museum Satwa Liar Terbesar di Asia
Tiap Bulan Nombok Puluhan Juta RupiahRabu, 23 Maret 2011 – 08:08 WIB
Sebagian besar proses pengawetan koleksi satwa yang dimiliki Rahmat dilakukan di Afrika Selatan atau Kanada. Biayanya Rp 3 juta hingga mencapai puluhan juta. Bergantung volume serta tingkat kerumitannya. Angka tersebut, tentu saja, belum termasuk biaya pengiriman.
Bukan hanya dana pembangunan yang relatif mahal, biaya operasional yang harus dikeluarkan per bulan juga lumayan besar. Pengeluaran untuk listrik saja sudah mencapai jutaan rupiah per bulan. Maklum, karena berada di dalam ruangan, puluhan bahkan ratusan AC (pendingin udara) harus terus menyala 24 jam setiap hari.
Belum lagi, Rahmat masih harus memberikan gaji untuk 25 karyawan yang khusus dipekerjakan di museum dan galeri tersebut. "Ya masih nombok. Bisa sampai puluhan juta lah tiap bulan," ujar pria 60 tahun tersebut.