Raih Hasil Setelah Habis Rp 15 Miliar
Butuh waktu lima tahun bagi Eddy untuk sekadar mencari formula yang tepat dan bahan dasar bagi perumahan. Selama masa itu dirinya sampai menghabiskan dana lebih dari Rp 15 miliar. Tak ayal protes dari orang dekat pun mulai bermunculan.
Sang istri misalnya, yang sempat melontarkan pernyataan. ”Orang lain ingin bangun rumah tipe 36 itu hanya butuh lima tukang dan sedikit uang. Ini kita sudah keluar banyak masih belum bisa bangun rumah,” katanya.
Kekesalan sang istri menurutnya tak salah. Sebab selama pengembangan tentu mengganggu kondisi perekonomian keluarga. Tapi untungnya Eddy bermental baja. Dia tak gentar untuk terus melaju mengembangkan apa yang dia anggap benar dan bermanfaat.
Baru setelah lima tahun, pencapaiannya tak sia-sia. Dia berhasil mendapatkan form work yang sesuai. Bahan utama yang dia pakai bernama komposit. Ringan namun sangat kuat. Dari sini, seolah Dewi Fortuna pun seolah berbalik mendukung dirinya. Sebab, tak lama dari mendapatkan pola formasi kerja yang tepat, dia juga mendapat tanah yang cukup terjangkau dengan lokasi strategis di Mojokerto. Proyek perumahan pun siap dibangun.
Tak butuh waktu lama, proyek dikerjakan. Namun alih-alih berjalan sesuai rencana, tantangan dan rintangan silih berganti menerpa. Ada problem di bahan utama. Generasi pertama rumah bermasalah dengan kekuatan tulang penyangga. ”Baru dicor, tembok lainnya pada retak semua,” katanya mengenang.
Lagi-lagi hal tersebut tak mematahkan semangatnya. Setelah melakukan berbagai trial and error, teknologi rumah murahnya akhirnya menemukan formula terbaik yang dia sebut generasi keempat.
Pada generasi terakhir ini dia mendatangkan mesin khusus lagi dari Amerika, yang mampu menghasilkan bahan utama yang pas untuk membuat rumah yang kokoh namun tetap terjangkau. ”Makanya, saya itu tidak membangun rumah, tapi memproduksi rumah. Karena saya tidak membangun satu persatu, tetapi langsung memproduksi banyak sekaligus. Mesin saya bawa ke lokasi pengerjaan,” katanya sembari menyeruput herbal tea.
Dengan form work terbarunya itu, Eddy beserta tim mampu menghasilkan satu unit kerangka rumah hanya dalam tempo 10 jam saja. Hasilnya telah terbukti, perumahan yang dia bangun di Mojokerto bertahan dan memiliki kualitas yang bagus. Tak sama seperti proyek perumahan murah lainnya.