Raih Laba Bersih Rp 662 Miliar, MPMX Bagikan Dividen 89 Persen
jpnn.com, JAKARTA - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan konsumer otomotif dan transportasi terkemuka di Indonesia telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 di kantor Perseroan Gedung Lippo Kuningan, Jakarta.
RUPST menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain menyetujui laporan tahunan direksi, serta pengesahan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 dan menyetujui membagikan dividen final tunai tahun buku 2022 sebesar Rp 135,- per lembar saham kepada para pemegang saham dari penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2022.
Group Chief Executive Officer MPMX Suwito Mawarwati menjelaskan jumlah ini merupakan 89% dari laba bersih perseroan pada 2022 atau setara dengan dividend yield 11% terhadap harga saham Perseroan pada saat penutupan pada Selasa (23/5).
Sampai dengan 31 Desember 2022, perseroan memberikan hasil keuangan yang kuat didorong oleh keunggulan operasional dan inisiatif strategis sehingga mampu meraih laba bersih sebesar Rp 662 miliar.
Jumlah tersebut naik signifikan sebesar 61% dibandingkan tahun sebelumnya, yang dikontribusikan dari pertumbuhan bisnis distribusi, ritel dan aftermarket, transportasi, multi-finance, dan capital gain terkait strategi divestasi 49,9997% saham MPMX di bisnis transportasi (MPMRent).
Sebagai hasilnya, neraca keuangan Perseroan menjadi kuat dengan posisi kas yang mencapai Rp 1,99 triliun yang memungkinkan perseroan untuk mengapresiasi para pemegang saham melalui distribusi dividen yang konsisten.
Di kuartal pertama 2023, MPMX berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 34% menjadi Rp 3,8 triliun dibandingkan periode yang sama di 2022.
“Ini adalah bagian dari strategi Perseroan untuk menghargai para pemegang saham kami melalui kombinasi pertumbuhan bisnis yang kuat dan distribusi dividen. Ketika kita melihat laba bersih dan arus kas di akhir tahun, selalu tidak mudah untuk mencari keseimbangan yang tepat antara berinvestasi kembali pada perusahaan atau memberikan penghargaan kepada para pemegang saham," ujar Suwito.