Raja Ampat, Bersolek Demi Kehidupan
"Kami berharap turis yang datang tidak membuang sampah sembarangan karena laut itu aset wisata kami," sambung Amir.
Kini Sail Raja Ampat tengah berlangsung. Warga di wilayah ini pun tengah tersenyum lebar menikmati perubahan dari kotanya dan aliran rupiah yang sedikit banyak mengubah kehidupan perekonomian mereka. Pemilik homestay, warung makan, kerajinan tangan, ojek, persewaan mobil dan speed boat benar-benar ketiban rezeki saat ini. Mereka berlomba-lomba berusaha demi kehidupan yang lebih baik.
Bupati Kabupaten Raja Ampat Marcus Wanma termasuk orang yang berbahagia atas berbagai perubahan yang dialami wilayahnya. Marcus berkali-kali mengingatkan warganya agar tidak menodai perubahan yang tidak instan ini. Ia meminta warga melayani turis dengan keramahtamahan dan rendah hati. Kebersihan lingkungan ditekankannya berulangkali. Benar juga, tak satu pun yang melanggar titah sang bupati. Lingkungan warga sangat bersih. Mereka menyapu halaman pagi dan sore.
Soal keramahan jangan ditanya, karena seluruh warga di kota ini benar-benar tahu cara memberikan kenyamanan lewat senyum hangat mereka. Warga tidak pernah lupa melempar senyum atau menyapa pendatang yang kebetulan lewat di halaman rumah mereka. Atau mereka sekedar bertanya, kemana pengunjung akan pergi.
"Dulu kita hanya dusun yang tidak diperhitungkan di mata dunia, kini kita jadi pusat perhatian dunia. Ini jadi kebanggaan kita. Mari kita jaga bersama-sama," tutur Bupati Marcus ketika membuka Festival Raja Ampat.
Ia berharap pembangunan di Raja Ampat dan perkembangan perekonomian warga lewat Sail Raja Ampat ini terus berubah menjadi lebih baik. Marcus minta semua lini di wilayah ini bertanggungjawab atas perubahan yang terjadi dan menjaga budayanya tetap lestari. Pada akhirnya, warga Raja Ampat berharap setiap pengunjung yang datang dan pergi puas dengan pelayanan dan kenyamanan yang diberikan kota ini dalam kesederhanaannya. (flo/jpnn)