Rakyat Beri Penghormatan Terakhir untuk Raja Bhumibol
jpnn.com, BANGKOK - Ribuan penduduk Thailand kemarin, Kamis (5/10) memanfaatkan momentum terakhir untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Raja Bhumibol Adulyadej. Mereka berbaris sepanjang 2 kilometer demi memasuki Grand Palace.
Sebagian di antara mereka bahkan mengantre sejak Rabu (4/10). Pihak Grand Palace mengungkapkan, sejak kematian Bhumibol hingga kemarin, hampir 12 juta penduduk telah memberikan penghormatan.
’’Semalam kami kehujanan. Tetapi, kami harus melakukannya. Kami harus memberikan penghormatan kepada ayah kami,’’ ujar Tossapon Thongmak, salah seorang penduduk yang ikut antre.
Penduduk Thailand menganggap Bhumibol sebagai ayah. Tossapon antre sejak Rabu pukul 18.00 dan baru bisa masuk ke Dusit Maha Prasat Throne Hall kemarin sekitar pukul 07.00. Di ruang itulah jenazah raja yang meninggal 13 Oktober 2016 tersebut disemayamkan.
Penduduk rela antre karena kemarin merupakan hari terakhir ruangan itu dibuka untuk umum. Mulai dini hari tadi, tempat tersebut ditutup untuk persiapan proses kremasi 26 Oktober.
Otoritas Grand Palace sebenarnya sudah mengantisipasi dengan membuka Dusit Maha Prasat Throne Hall selama 24 jam sejak Sabtu (30/9). Meski begitu, antrean tetap panjang. Pada Rabu, tercatat ada 96 ribu pengunjung. Itu merupakan rekor tertinggi kunjungan dalam sehari.
Mayoritas penduduk Thailand memang belum rela melepas kepergian raja yang bertakhta 70 tahun itu. ’’Setiap saya memikirkan hal tersebut (kematian Bhumibol), saya merasa begitu sedih,’’ ujar Watchiraporn Daengsomboon, salah seorang penduduk yang datang di Grand Palace kemarin.
Tonthong Chandransu, juru bicara komite pemakaman Bhumibol, mengungkapkan bahwa prosesinya nanti merupakan campuran dari upacara Buddha dan ritual Hindu Brahmana.