Ramadan dan Momentum Perubahan
Momentum Ramadan ini pula, lanjut Hendi, menjadi momentum penting untuk dapat mengintrospeksi dan memperbaiki diri.
Yang sudah baik dapat diteruskan, yang kurang baik dapat diperbaiki.
“Bulan Ramadan ini harapannya dapat menjadi pemersatu kita, mengingatkan kita kembali bahwa kita smua adalah sedulur, anak cucu Adam dan Hawa,” ujar wali kota.
Dan yang ketiga, momentum Ramadan juga menjadi sarana perbaikan hubungan dengan lingkungan sekitar.
Khususnya di wilayah Semarang Timur ini, wali kota mengajak seluruh warga untuk berkontribusi lebih pada penyelesaian masalah rob dan banjir yang belum teratasi tuntas.
Rencananya, Pemkot Semarang bersama Pemprov Jateng dan pemerintah pusat telah mengalokasikan dana Rp 800 miliar untuk penanganan masalah rob dan banjir melalui normalisasi 5 sungai, yaitu Banger, Tenggang, Sringin, Babon, dan Banjir Kanal Timur.
”Pemkot mengajak seluruh pihak untuk dapat mendukung rencana ini termasuk dari sisi relokasi. Kami telah menyiapkan tempat layak relokasi,” imbuhnya.
Sementara imam dan khatib, Subhkan dalam tausiahnya mengingatkan seluruh jamaah akan makna syukur.