Rambut Putih
Oleh: Dahlan IskanRubel yang banyak itu saya bawa ke Moskow dan Leningrad. Utuh. Di Moskow saya sempat ke shopping center. Toko-toko nyaris kosong. Tidak ada yang bisa dibeli. Tidak ada barang yang dijual. Toko baju, misalnya, hanya berisi sekitar lima baju.
Suasana tanpa ekonomi seperti itu mirip dengan yang saya lihat di Beijing tahun 1986. Itulah kali pertama saya ke Beijing. Masih sangat komunis.
Ketika Mujahidin mengalahkan Soviet saya merasa kagum dengan para pejuangnya. Tetapi semua rubel Mujahidin itu utuh. Saya bawa pulang. Tidak lagi ada harganya.
Belakangan Amerika menganggap pemerintahan Mujahidin Afghanistan sebagai negara teroris. Amerika pun menyerang Afghanistan. Yang diserang kalah. Pemerintahan pro Amerika pun dibentuk di Afghanistan. Tidak mulus. Perlawanan rakyat terjadi di mana-mana. Sepanjang masa. Amerika pun kalah.
Mujahidin dengan bantuan Amerika mengalahkan Soviet. Mujahidin yang sama, tanpa bantuan Rusia mengalahkan Amerika.
Kini "mujahidin" Rusia mencoba mengalahkan Ukraina. Belum berhasil. Bahkan terjadi kemelut di dalam negeri. Khususnya akibat saling cemburu antara pasukan "mujahidin" swakarsa dan pasukan resmi pemerintah.
Apakah "jalan tengah" Putin bisa dijalankan di lapangan masih harus dilihat perkembangannya. Ujian ini akan membuat Putin lulus. Atau gagal. Atau ini bagian dari skenarionya untuk menghadapi Pilpres di sana tahun 2024.
Rusia akan menyelenggarakan Pilpres bulan Maret 2024. Putin pasti nyapres lagi. Sebagai capres independen.