Rasain, Dokter Cabul Timnas AS Divonis 175 Tahun Penjara
Dia juga selalu menghindari kontak mata. Padahal, para saksi selalu mengarahkan pandangan mereka kepada Nassar saat menceritakan kejahatan yang dilakukannya terhadap mereka. Bahkan, ada juga yang menunjuk Nassar dengan jarinya sembari bersaksi.
Rabu (24/1), Aquilina memberikan kesempatan kepada Nassar untuk berbicara. Tepatnya, minta maaf kepada para korbannya. Ketika pria berkacamata tersebut berdiri di podium, ruangan kembali hening.
Semua mata tertuju kepada dokter yang tega mencabuli pasien-pasien di bawah umur itu. Nassar membelakangi para saksi. Dia berbicara menghadap Aquilina dengan dikawal dua petugas.
’’Apa yang saya rasakan ini tak sebanding dengan penderitaan, trauma, dan sakit hati yang kalian alami. Tidak ada kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan betapa besar dan dalamnya penyesalan saya atas semua yang telah terjadi,’’ ungkap Nassar sebagaimana dikutip Associated Press.
Saat mengungkapkan penyesalannya tersebut, suara bapak dua putri itu terdengar berat. Namun, Aquilina menganggap penyesalan Nassar tersebut palsu.
Sebab, sebelum sidang vonis berlangsung, dia menerima surat dari terdakwa. Di situ, Nassar menuturkan bahwa semua tudingan yang diarahkan kepadanya palsu.
Dia menyebut para saksi hanya mengarang cerita. Semua itu mereka lakukan demi ketenaran. ’’Neraka pun tidak akan semurka perempuan-perempuan yang merasa terhina,’’ tulis Nassar.
Aquilina membacakan surat tersebut sebelum menjatuhkan vonis. Maka, saat dia mengganjar Nassar dengan hukuman berat dan menghapus peluangnya untuk mendapatkan keringanan hukuman, semua orang di dalam ruang sidang bertepuk-tangan.