Raskin Kuning dan Bau
Minggu, 20 November 2011 – 02:36 WIB
Menurutnya, meski dicuci berulang kali, warna air dari beras itu tetap keruh. Tidak bisa bersih walaupun dicuci berulang-ulang. "Nasi dari beras itu tetap bau. Baunya tidak bisa dihilangkan walau dicuci berulang-ulang," terangnya.
Sukri, warga lainnya mengungkapkan hal yang sama. Beras yang diterimanya bulan Oktober lalu kualitasnya lebih buruk dibanding bulan sebelumnya. "Sudah bau, kuning, dan banyak gabahnya. Pokoknya, tidak layak untuk dikonsumsi. Tapi, karena kebutuhan, maka terpaksa dimasak," katanya.
Dikatakan, warga yang terima beras itu banyak tidak memakainnya. Terkadang beras itu diberikan kepada ayam dan ada juga yang menjual lagi ke peternak ayam. Karena, mereka takut mengkonsumsi sendiri. "Kalau bicara layak, sudah pasti tidak layak buat manusia. Itu hanya layak dimakan dan diberikan kepada ayam," sesalnya. (cr-mis)