Ratusan Honorer K2 Minta Gaji Dibayar Bulanan
Itu pun seperti menunggu belas kasihan dari kepala sekolah ataupun lurah dan camat di mana mereka mengabdi.
"Umumnya kami diberi honor Rp 500 ribu perbulan. Terkadang itu harus memelas dulu kepada kepala sekolah atau lurah sebagai pimpinan di tempat kami bekerja," kata Lediawati yang sudah 23 tahun mengabdi sebagai staf di Kelurahan Selayang.
Mewakili rekan-rekannya, dia sangat berharap mereka yang berjumlah sekitar 332 honorer K2, dapat diprioritaskan menjadi PNS.
“Kami tahu sudah kalah dalam tes CPNS 2013 lalu, setidaknya gaji kami dibuat UMK dan ditampung di APBD. Kami sangat berharap sekali," ujarnya memelas.
Sebelumnya, sejumlah honorer K2 Kota Medan sudah mendatangi Gedung DPRD Medan, Kamis (8/12) lalu.
Namun sayang tidak satu pun anggota dewan berada di tempat, sehingga mereka tidak dapat menyampaikan langsung aspirasinya. Sebab saat itu mayoritas dewan tengah disibukkan dengan agenda reses III tahun ini.
"Mungkin melalui media aspirasi kami ini bisa dibaca dan didengar anggota dewan dan juga wali kota. Kami berharap aspirasi ini dapat diusulkan ke dalam APBD 2017, yang kami tahu sedang dibahas," pungkasnya.
Diketahui, sebanyak 332 honorer K2 asal Kota Medan yang umumnya berprofesi guru, gagal seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2013 silam.