Ratusan Orang Terhipnotis Suara Lantang Ganjar Saat Membacakan Sajak Indah itu
jpnn.com, SURAKARTA - Kalau engkau tak mampu menjadi beringin, Yang tegak di puncak bukit,
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
Yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
Memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air
Sepenggal sajak dari penyair kondang Taufik Ismail berjudul Kerendahan Hati itu dideklamasikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berpidato di peringatan Milad Muhammadiyah ke-108 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu (18/11).
Suara yang lantang, membuat ratusan peserta seolah terhipnotis dengan sambutan pria yang identik dengan rambut putihnya itu.
Tak lebih dari tujuh menit Ganjar memberikan sambutan dalam acara itu. Dengan kata-kata yang puitis, Ganjar berharap Muhammadiyah terus menempatkan diri dalam satu bejana yang bernama kebangsaan dan kemanusiaan.
"Sejak diproses kelahirannya oleh Kiai Ahmad Dahlan, Muhammadiyah tidak pernah memilih untuk jauh atau menjadi beda dari masyarakat. Kiai Ahmad Dahlan menjadi beringin yang tegak di puncak bukit dalam keilmuan, menjadi belukar baik dalam pergaulan, jadi rumput penguat dalam tatanan kehidupan. Beliau melahirkan bukan hanya jalan raya, tapi juga jalan setapak yang mengantar kita pada air," katanya.
Sejak lahir sampai sekarang, gerakan keagamaan ini, tutur Ganjar, sangat berperan dalam pembangunan bangsa. Panti asuhan, lembaga-lembaga pendidikan dan kesehatan, ruang-ruang ibadah dan pengajian disodorkan Muhammadiyah demi ummat berkemajuan.
"Jalan Berkemajuan yang telah ditetapkan, bukan sekadar jadi slogan tapi jadi semboyan yang solutif untuk menghadapi segala tantangan zaman. Termasuk saat pandemi, Muhammadiyah tinggal memencet tombol untuk langsung mengoptimalkan seluruh lembaga kesehatan yang dimiliki," lanjutnya.