Ratusan Perempuan Kader Pemuda Pancasila Tingkatkan Kepedulian Lewat Cara ini
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila DKI Jakarta menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Terhadap Hak dan Peran Kesetaraan Gender pada kader Pemuda Pancasila yang diikuti oleh 100 peserta perempuan.
Ketua Panitia, Eva Mustika Manaf menuturkan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Peranan Wanita ini bertujuan memberikan pemahaman nilai-nilai dan hak kesetaraan gender dalam berbagai hal seperti kesetaraan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
Serta meningkatkan kapasitas kader perempuan dalam kemampuan berkomunikasi, kemampuan berusaha, kemampuan berpolitik dan kemampuan berekspresi dalam berdemokrasi.
"Diharapkan para peserta bisa meningkatkan kepedulian perempuan dalam perlindungan Anak dan kepedulian dalam mendapatkan pendidikan yang tinggi serta kesempatan dalam mendapatkan kesehatan yang layak bagi keluarga dan perempuan," kata Eva dalam siaran persnya, Senin (9/9).
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Accram, Cipayung, Bogor dimulai dengan proses registrasi peserta pada 6 September dan berakhir pada 8 September 2019. Acara dibuka oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta Taufan Bakri.
Menurut Eva materi kegiatan ini berisi tentang sejarah perjuangan perempuan Indonesia, peran perempuan dalam dunia politik, arah dan gerakan perempuan indonesia dalam kemandirian usaha di bidang ekonomi, dan peran perempuan dalam perlindungan anak di Indonesia.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap akan muncul kader-kader perempuan Pemuda Pancasila yang lebih memiliki pengetahuan dan keahlian dalam berkiprah di kehidupan sosial dan politik sesuai nilai-nilai Pancasila,” kata Eva.
Menurutnya metoda penyampaian materi dilakukan di dalam ruangan dalam bentuk ceramah, dialog dan diskusi interaktif, diskusi kelompok, simulasi dan dinamika kelompok. Sedangkan narasumber dalam kegiatan ini adalah praktisi perempuan, praktisi dunia usaha dan akademisi serta unsur birokrasi.(chi/jpnn)