Ratusan Perempuan Pakistan Dijual ke Tiongkok untuk Dijadikan Istri
Di Tiongkok saat ini ada 34 juta lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan, karena adanya kebijakan satu anak yang dilakukan negeri itu selama 35 tahun yang baru diakhiri tahun 2015.
Juga banyak keluarga yang mementingkan anak laki-laki dibandingkan perempuan, sehingga sekarang perdagangan untuk membawa perempuan dari luar Tiongkok meningkat.
Pelanggaran HAM
Lembaga HAM Human Rights Watch (HRW) builan Desember baru menerbitkan laporan yang mengatakan perdagangann perempuan dari Myanmar ke Tiongkok meningkat.
Dikatakan juga Pakistan, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Nepal, Korea Utara dan Vietnam telah mejadi 'negara sumber bagi bisnis yang brutal tersebut.'
"Yang paling mengejutkan dalam masalah ini adalah betapa cepatnya peningkatan jumlah negara yang terlibat sebagai sumber dalam perdagangan perempuan ini." kata Heather Barr penulis laporan HRW.
Direktur kampanye Amnesty International untuk Asia Selatan Omar Warriach mengatakan Pakistan 'tidak harus membiarkan kedekatan hubungan dengan Tiongkok untuk menutup mata mengenai pelanggaran HAM terhadap warga mereka sendiri."
"Sangat mengerikan bahwa para perempyan ini diperlukan sedemikian rupa tanpa adanya perhatian yang diberikan oleh pihak berwenang di kedua negara. Dan juga mengejutkan ini terjadi dalam skala seperti ini."
Departemen Luar Negeri Tiongkok mengatakan mereka tidak tahu adanya daftar tersebut.